Mengapa seseorang bisa berubah sebanyak itu?


Saat aku SMP aku sangat senang jika harus berbicara di depan umum, aku sangat senang mengikuti lomba pidato. Aku juga sangat bersemangat jika ditunjuk menjadi pemimpin, entah itu menjadi pimpinan regu pramuka ataupun kegiatan yang lainnya.

Saat SMA aku lebih banyak menantang diriku, mencoba menjadi tidak disiplin, berani dengan senior, mengumpulkan banyak poin hingga orang tuaku di panggil karena poinku hampir menyentuh limit, berada di ranking bawah karena tidak pernah belajar. Mencoba menawarkan produk MLM kepada kepala sekolah dan beberapa guru untuk menambah uang saku, sampai saat ini aku masih tertawa jika mengingat ini, bagaimana aku dengan pedenya presentasi didepan kepala sekolah dan beberapa guru (ada guru BP juga yg mana mengenal aku sebagai pencetak poin) untuk menawarkan produk MLM. 

Meski menjadi anak kurang baik (menurut sebagian orang) waktu SMA, tapi aku sangat senang menulis, dengan menulis aku mengekspresikan diriku. Setelah hampir 2 tahun aku lebih banyak bersenang-senang, aku berpikir untuk mulai serius dengan sekolah. Akhirnya aku mulai serius belajar dan berhasil meningkatkan rankingku, dari ranking 27 menjadi ranking 3. Meskipun targetku menjadi ranking 1, tapi tak apa, aku menerima itu karena bagiku pelajaran nyata yang aku dapat dari bangku SMA lebih berharga dari pada angka yang tertera di atas kertas.

Aku yang dulu sangat bersemangat, percaya diri, dan berani. Tapi aku yang saat ini untuk berbicara didepan publik saja selalu menghindari, untuk menulis tidak percaya diri, untuk mengekspresikan diri tidak cukup berani. Aku yang saat ini hanya berjuang untuk melewati hari-hari, berusaha untuk tetap bertahan dan tidak menyerah. Mantan ibu negara AS Michelle Obama pernah berkata dalam pidatonya "Saat-saat yang memaksamu untuk tetap gigih dan berjuang hanya untuk melewati hari, saat-saat ketika kamu dijatuhkan dan kamu bertanya-tanya apakah seharusnya untuk bangkit lagi? Itulah saat-saat dimana kamu harus bertanya pada dirimu sendiri : Aku akan menjadi apa?"

Aku belum memilih untuk menjadi apa, saat ini hanya mengikuti ekspektasi kebanyakan orang, bekerja dengan baik di perusahaan yang bagus, mendapatkan posisi yang bagus, dan stabil secara finansial. Itu yang diharapkan kebanyakan orang padaku. Tapi sepertinya bukan hal itu yang diharapkan diriku dulu. Aku pikir aku banyak berubah karena aku mengikuti standar kebanyakan orang, bukan standar diriku sendiri sehingga aku meninggalkan sedikit demi sedikit diriku yang lama.

0 komentar